Lagu itu masih berputar . Berulang-ulang, Tanpa membuat si pendengar merasa bosan. Antara ingin mendengarkan karena untuk melawan perasaannya yang masih carut marut dan sesuai perasaannya saat ini. So sad. So hurt...Lagu "Tanpa Kekasihku " Pas banget dengan kehidupannyaa. Sekarang Diandra jadi setia dengan headphone yang selama ini menurutnya tidak dibutuhkan . untuk apa ? dia selalu mendengarkan mp3 tanpa headphone. Sekarang headphone menjadi teman setia untuk mendengarkan lagu tanpa orang lain ikut mendengarnya.
Peristiwa itu , diandra masih ingat benar. Bagaikan di dalam drama diandra harus menyaksikan kekasihnya meninggal diruang ICU. Detik detik itu, Ketika para dokter beramai-ramai menuju ruang ICU tempat dimana kekasihnya dirawat. Membawa alat pengejut jantung. Sekali ditempelkannya di dada kekasihnya dan seketika itu detaknya naik. Namun langsung turun drastis. Matanya tetap terpejam meskipun alat itu mengejutkannya. sekali dua kali dan akhirnya angka pendeteksi detak jantung menurun drastis tanpa bisa naik lagi dan akhirnya berakhir dengan angka nol dan garis lurus dengan bunyi datar. Diandra masih Menangis histeris memanggil nama kekasihnya " plis jangan pergi..jangan tinggalin aku ". Seakan tidak percaya kekasihnya telah tiada. Gelap seketika. Karena diandra pingsan. Serasa tidak ingin hidup lagi. Untuk apa ? untuk siapa? Seakan semua sudah tidak ada artinya lagi. Nggak ada gunanya lagi. Semua seakan percuma. Diandra belum bisa merelakan seutuhnya. Kenangan-kenangan selama 8 th tidak bisa dihapus begitu saja. Air matanya kembali berlinang ketika mengingat peristiwa itu.. yahh desember kelabu...
5 bulan telah berlalu namun semua itu belum bisa terlupakan begitu saja. Helloooo…8 tahun emang secepat ini bisa lupa dalam waktu 5 bulan ?
Hapenya berbunyi , tanda bbm masuk. Diandra membuka pesannya . tertera nama Hilman disitu.
“ hai diandra,, udah makan belum ?”
Pesan itu yang dikirimnya untuk diandra. Diandra membalas bbm
“ belum..lagi sibuk “ balas diandra berbohong. Males sebenernya nanggapin pesan seperti itu. Ibarat anak kecil atau bahkan abg yang butuh perhatian.
“ Jangan gitu..makan dulu aja, nanti kamu sakit lho…” balas hilman.
Diandra menghela nafas. Sumpah beneran kaya bayi. Kalau udah lapar juga makan kan. Agak risih juga kalau ada orang terlalu perhatian seperti itu.
“ iya..” balas diandra singkat berharap hilman tidak mengirimi pesan lagi. Ternyata salah. Hilman masih tetap mengirimi pesan.
“ gud..gitu dong..aku nggak mau kamu sakit..”
Prett..mati juga nggak papa . batin diandra yang pikirannya lagi kacau.
Just read. Seperti biasa kalau diandra males balas pesan. Sebagai tanda juga bahwa mau ngomong “ udah dong bbmnya “. Namun agaknya hilman tdak menyadari sikapnya yang over membuat diandra risih. Cling. Sekali lagi bbmnya berbunyi. Ada sambungan percakapan dari hilman.
“ jangan cuma bilang iya kalo kamu bohong ya….”
Diandra sampai menepuk jidatnya sendiri . Gunduk banget sama sikapnya hilman yang sok care. Ya mungkin care beneran tapi diandra belum butuh semua itu. Nggak mau hilman tambah panjang bmnya diandra terpaksa membalasnya lagi.
“ iya hilman…cerewet ah…udah ya ini mau makan “
Jawab diandra akhirnya berbohong agar hilman segera mengakhiri bmnya. Diandra kemudian melanjutkan memutar mp3 nya. Masih terdengar bunyi cling lagi namun diandra cuekin aja. Paling juga hilman lagi. Udah males ngeladenin orang yang sok care.
Diandra tidak butuh perhatian lebih seperti itu , untuk apa? Jadi illfeel aja . Diandra kembali larut dalam dunianya. Dunia dalam kesendirian penuh dengan sandiwara.setiap hari ia harus memaksa bibirnya tersungging untuk menutupi kesedihannya. Mereka hanya tau bahwa diandra sekarang sudah move on. Mereka tidak tahu bahwa luka itu masih menganga lebar tanpa tau apa obatnyaa.
To be continued…
Berkomentar dengan sopan santun, karena komentar anda mencerminkan kepribadian anda.