Blog ini adalah tulisan sang penulis. Lebih tepatnya seperti diary penulis saja. Apa yang ada di uneg-uneg dicurahkan disini. Syukur kalau ada tulisan bermanfaat disini guys. Jadi jangan kaget kalau isinya Gado-Gado hehehe..... Salam Kenal Nurul Dithya

AKU MEMILIH SETIA

by Nurul Fushia , at 00:13 , have 0 komentar



Suasana riuh dengan tepuk tangan adik kelas mengiringi lagu yang mereka nyanyikan. Api unggun masih berkobar. Derit bunyi kayu yang terbakar menambah hangatnya malam ini. Dingin angin pegunungan tak mereka rasakan, terkalahkan oleh hangatnya api unggun dan suasana meriah yang sejenak melupakan rasa dinginnya alam pegunungan. Senang rasanya bisa mengikuti kegiatan outbond lagi setelah lulus dari bangku sekolah menengah. Kangen banget dengan acara seperti ini. Sebagai alumnus aku beruntung bisa diundang ke acara seperti ini. Aku terhanyut dalam lamunanku tatkala aku teringat masa-masa dulu waktu sekolah, bersama teman-teman di acara seperti ini. Kangen banget rasanya dengan masa-masa itu. 
Sebuah tepukan agak keras mendarat di pundakku, membuat lamunanku buyar. Refleks aku menoleh dari arah tepukan itu.
" galang....Apaan sih, sakit tau.." ternyata dia galang. Teman satu angkatanku yang kebetulan diundang juga ke acara outbond ini. Si tersangka hanya mengulum senyum kemenangan dan beringsut duduk disebelahku.
" dari tadi senyum-senyum sendiri. Kirain kesurupan, makanya aku tepuk biar kabur itu setannya..hihihi" jawab galang santai. Aku mengernyitkan alisku, orang satu ini emang aneh. Suka ngagetin orang. Dan berkata seenak udelnya.
" heh..pak..kalo ngomong ati-ati, ini di gunung, bukan di kota..nah kalo beneran kejadian pan bisa berabe..ampun deh.."
" maka dari itu neng..ini gunung bukan di kota, jadi jangan suka ngelamun nanti kesurupan..ampun deh" kata galang membalikkan kata-kataku. Huff...aku hanya menarik nafas panjang. Percuma juga dilayani nggak bakalan menang sama orang ini. Aku heran ya kenapa aku dulu pernah pacaran sama orang ini. Udah orangnya aneh, nggak mau ngalah. Yaaahhh..but it's okey itu dulu. Sekarang aku udah punya kak vino yang sekarang udah jadi tunangan aku. Lagian perasaan terhadap galang udah aku hapus dari semenjak putus, dan sekarang hanya menganggap galang nggak lebih dari sekedar teman biasa.
" whatever..." jawabku singkat. Aku menunggu respon dia . Paling mau balas dengan kata yang sama "whatever" juga. Upss nggak ada jawaban. Aku melirik galang. Dan ternyata apa yang dia lakukan???, dia lagi mematung memandangiku. Aku kaget dan membulatkan bola mataku. Kujenggung jidatnya, hanya becanda juga sih..sampai dia terjungkal kebelakang. Aku tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi mukanya yang kaget setengah mati dan jadi seperti orang bloon karena malu dilihat adek-adek kelas juga.
" edel..apaan sih..resek ya pake ngejenggung jidatku segala.." aku dan semua anak-anak tertawa terpingkal-pingkal melihat galang terjatuh. Dengan perasaan malu dia lari menuju tendanya. Dan diiringi dengan paduan suara "huuuuuuuuuuuu..." oleh anak-anak..

***

Suara cicit burung merdu sekali terdengar. Udara masih terasa sejuk sekali. Udara bersih khas alam pegunungan. Udara yang masih bebas dari polusi. Pemandangan alam yang indah. Rasanya nggak ada bosannya memandang alam yang begitu menakjubkan. Nggak akan bisa ditemui di kota tempat tinggalku. Aku asik menikmati pemandangan di depan mataku. Karena hari ini hari teakhir kegiatan outbound di sini. Rasanya pengen lebih lama lagi . Tiba-tiba aku teringat galang. Dimana ya itu anak, dari semalem abis aku kerjain nggak kelihatan batang hidungnya. Aku celingukan mencari keberadaan galang. aku memandangi tendanya. Sepi. Tidak ada aktifitas apapun. Pagi-pagi udah nggak ada, apa masih tidur?? Rasanya nggak deh. Dia bukan orang seperti itu, abis subuh nggak bakalan tidur lagi. Upss..kenapa aku jadi sedetail ini menilai dia?. Ahhh bodo amat , mau dimana dia ,mang gue pikirinn...mending cari sarapan aja di tenda dapur.
Aku berjalan menuju tenda dapur. Wah perut udah mulai keroncongan nih padahal baru jam 5.30. Ahay perut gentong nih. Tenda dapur terlihat sudah ada aktifitas. Mungkin seksi logisticnya masih membuat teh panas untuk sarapan. Asikkk...minta ah..
Aku memasuki tenda , dan mendadak berhenti. Woww..tau siapa yang masak??galang??? OMG Hellowwwwwwww.....dia melihat kedatanganku. Sikapnya cuek-cuek aja. Aku jadi teringat kejadian semalam. Jadi senyum-senyum sendiri. Dia marah kali ya sama ku gara-gara semalam?
Aku berjalan mendekatinya. Pengen tau lagi masak apa sih..maksudnya siapa tau bisa nebeng makan hehehe,..
" pagi gal..."
" gal gel gal gel..namaku galang , bukan gal.." katanya ketus karena aku panggil gal. Aku tertawa puas .
" ya kan nama kamu galang..masak nggak mau aku panggil gal sih..."
" ya udah...mau apa kamu kesini ed..."
" kok ed sih...mang aku edi apa??"
" ya kan nama kamu edelwise, panggilannya ed dong.."
Huhhh kebiasaan ..pasti dibalik deh kata-kataku. Hihhh pengen aku jitak nih orang. Galang melirik ke arahku dan menyeringai senang. Puas puas lo..kataku dalam hati. Dia menyodorkan segelas teh hangat dan sepiring nasi goreng. Waduuhh sogokan yang menggoda nih. Mau aku tolak, nih perut udah nggak bisa diajak kompromi. Mau diterima gengsi banget dehh...udah dipanggil ed lagi sama dia. Tapi kalo nggak diterima juga perut udah lapar.huhuhu..terima aja deh hehehe..
" kesini pasti mau cari makanan khn...nggak mungkin mau masak khn? " kata galang santai sambil menyendok sarapannya.
" yee tadinya sih mau masak, yahhh berhubung udah ada kamu, ya udah ngapain masak lagi..mubazir aja khn.." kataku mengikuti galang yang udah menyantap sarapannya.
Kita duduk berdampingan sembari menatap pemandangan dari pintu tenda.
" hahaha...mana mungkin masak, bisa aja enggak..sok banget mau masak"
Duennngggg...kenapa dia bisa tau kalo aku nggak bisa masak. Resekkk.....
" jangan salahhh ya...belum ngerasain masakanku sih.." kataku berdalih
" coba sana masak...gaya banget, udah deh ngaku aja kalo nggak bisa masak.."
wahhh mati kutu nih...ya udahlah ngaku aja..
" iya iyaa galaangggggg...aku emang nggak bisa masak, puasssss???"
Sekali lagi galang tertawa penuh kemenangan. Ihhh sebel banget sih,. Jangan sampe ya adik-adik kelas tau semua ini. Bisa hancur reputasiku.
" nahhh gitu dong..lebih baik akuin aja..nggak usah gengsi.." kata galang tanpa memandang ke arahku.
" iya iya iyaaaaa..." kataku ketus sambil cepat cepat menghabiskan sarapanku. Ntar kalo kelamaan jadi muntah liah muka galang. Eehhh tapi khn ni nasi goreng buatan dia ya. Enak juga nih rasanya .hehehe
Tiba-tiba galang mengulurkan tangannya ke arah mulutku dengan sehelai tissue. Aku bingung, sempat mau menghindar. Ternyata galang mencoba membersihkan sisa nasi goreng dimulutku. Kami sempat berpandangan sejenak. Pandangan galang berbeda. Nggak seperti biasanya. Tersadar dari semua itu, aku kikuk banget. Kulirik galang juga sama. Dia bukan galang yang nyebelin seperti biasanya. Kenapa galang jadi seperti ini. Dasarrrrr. Prurrutttt.. Sebuah percikan air mendarat di mukanya. Aku tertawa terbahak-bahak. Galang tampak sibuk mengelap mukanya yang basah karena serangan cipratan air teh dari aku.
" wahhhm mentang-mentang aku belum mandi trus kamu ciprati pake air teh gitu??" kata galang sambil mengusap-usapkan wajahnya pada lengan bajunya. But wait galang nggak marah.
" abisnya bang ya..pagi-pagi jangan suka sok ngelamun gitu.."
" sapa yang ngelamun ..aku cuma.." belum selesai perkataan galang tiba-tiba ponselku berdering. Kak vino ternyata. Aku memencet tombol jawab. Galang yang tadinya mau ngomong jadi diam menunggu aku mengangkat telepon.
" halo assalamualaikum.."
" waalaikumsalam..nanti jadi pulang jam berapa?"
" jadi kak..jam 4 nanti kira-kira sampe markas, transitnya disitu.."
" ya udah nanti aku jemput ya.."
" iya..kak.."
" ya udah kalo gitu..assalamualaikum.."
" waalaikumsalam.."
Tut tut tut..aku mengkahiri percakapan. Galang masih sibuk dengan sarapannya. Tapi sarapannya kaya orang kelaperan nggak makan 7 hari. Ngebut banget. Aku mengerutkan dahiku.
" waowww.. Kamu laper apa kelaperan sih gal..makan cepet amat gitu?hadehhh..."
" gal lagi deh...iya biar cepet selese..." kata galang masih nggak terima aku panggil gal..aku hanya tersenyum geli. Selesai makan galang langsung berpamitan denganku. Katanya sih mau mandi. Hmm..tau deh mandi beneran apa nggak hehehe..okelah. Jadi sendirian deh makannya. Tapi nggak apa-apa, yang penting aku bisa makan kenyanggggg...

***
Sampai markas terlihat kak vino sudah standby di depan mobilnya. Kak vino emang orangnya nggak mau telat. Sebelum aku nyampe di markas dia udah nyampe duluan. Setelah semua adik-adik kelas bubar, aku menghampiri kak vino. Dia tampak tersenyum dan berlari membantu mebawakan barang-barang bawaanku dan memasukkanya di bagasi belakang.
" udah makan belum? Kalo belum makan dulu yuk.." ajak kak vino.
" udah kok kak tadi sebelum pulang dari gunung, pengen cepet pulang aja..capek nih.."
" o ya udah..yukk" kak vino berjalan menuju mobilnya. Dan segera menstarter mobilnya. Baru mau masuk mobil, aku teringat hapeku masih di dalam ruangan markas.
" kak vin..bentar ya,,hapeku ketinggalan.." kak vino hanya mengangguk. Aku segera kembali ke ruang markas, belum nyampe pintu gerbang tampak galang disana dengan wajah santainya.
" mau nyari hape ya.." katanya santai. Aku kaget. Kok dia tau? Ternyata hapeku ada di tangannya.
" kok bisa ada dikamu?" tanyaku bingung
" nih..makanya punya hape tuh dikantongin,jangan ditinggal sembarangan..." katanya sambil menyodorkan hapeku.
" ya udah makasih ya galang...." galang memberikan hapeku akupun mengambilnya dari tangannya. Tapi kenapa galang jadi memegang tanganku erat. Seolah dia nggak mau melepas kepergianku. Aku mencoba meronta, takut kalo kak vino melihat semua ini. Aku bingung dengan sikap galang semenjak dari perkemahan kemarin. Galang..kita hanya mantan kekasih. Dan kamu tahu aku sudah memiliki kak vino. Jeritku dalam hati.
" yoi..hati-hati ya dijalan..yahh coba belum ada yang nganterin pulang..." kata galang ngambang. Apa maksudnya? Kalo belum ada yang nganterin trus kamu mau nganterin aku gitu. Wahh wahh no no no jangan GR edel..biasa ajahhh..
Terdengar klakson mobil dari arah belakangku. Ternyata kak vino sudah memberi isyarat agar cepat masuk mobil. Aku menoleh ke belakang dan mengangguk tanda memberi jawaban iya kepada kak vino. Dan pandanganku kembali ke arah galang sejenak.
" galang ..aku duluan ya.." galang hanya menjawab dengan senyuman. Tanpa basa-basi lagi aku berlari ke arah mobil kak vino dan segera masuk. Dan melaju pulang.

Dalam perjalanan pulang aku berpikir ada apa dengan galang. Bukankah aku dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa selama 2th ini? Dan semenjak itu aku berusaha melupakan dia dan move on untuk kak vino. Dan sebelum aku bertemu dengan dia lagi aku sudah bisa melupakan dia. Tapi kenapa sekarang galang jadi memulai lagi sih, apa maunya dia??
Tiba-tiba ponselku bergetar tanda apa pesan masuk.
 " kalo udah nyampe rumah..ingat jangan langsung tidur, jangan lupa sholat magrib dulu,trus makan ya..baru tidur..oke"
Aku sampe melotot membaca sms ini. Oh my god. Ternyata yang sms galang. Whatttt??? aku sampe nggak percaya. Aku mengucek_ngucek mataku sekali lagi berharap aku salah liat.
" kenapa dek...?" tiba-tiba pertanyaan kak vino bikin aku kaget. Mungkin dia bingung dengan tingkahku. Jadi kelabakan nih jawabnya. Yah aku tau kak vino nggak bakalan curiga.
" nggak..nih,,ada sms aku dapat undian kak..pasti ngibul khn ya.." kataku akhirnya berbohong. Kak vino hanya meng -o panjang aja. Dan end. Nggak tanya-tanya lagi. Ya allah kenapa aku jadi berbohong demi galang padahal kak vino bergitu percaya sama aku. Tapi aku juga nggak mau kak vino cemburu. Aku diamkan saja sms dari galang. Tidak aku balas. Aku nggak mau main api dengannya. Karena aku sudah mengambil keputusan terbesar dalam kehidupanku, yaitu aku mau bertunangan dengan kak vino. Ah lebih baik berpositif thingking aja kalo galang hanya mengingatkan yang baik aja. Nggak ada maksud lain.

***

" ayooo udah bangun belum?"
Sebuah pesan singkat diponselku. Ah lagi-lagi galang. Apa maksudnya dia sih. Tiap hari nggak pernah yang namanya nggak sms, selalu sms. Seperti orang yang lagi jatuh cinta. Ya allah..status aku sekarang udah bukan status pacaran lagi seperti ABG labil, tapi aku dan kak vino udah bertunangan. Kenapa masa laluku kembali lagi seperti ini. Disaat aku sudah mengetok palu untuk melupakan galang. Sekarang dia datang kembali mengusik kehidupanku. Nggak ..ini nggak bisa dibiarin terus menerus. Aku harus segera mengakhiri semua ini. Aku nggak mau galang mengharapkan aku yang nggak mungkin ninggalin kak vino hanya demi dia. Aku lebih mengenal kak vino ketimbang galang yang masih labil.
Ahh..hari ini hari libur kerjaku. Biasanya aku jalan-jalan sama kak vino tapi dia keluar kota untuk beberapa hari. Rasanya kehilangan banget. Udah terbiasa bareng tiap hari. Mau ngapain yahh..aku hanya bisa tidur-tiduran di kamar sambil nonton tivi.bosen juga. Tiba-tiba ponselku berdering.. Muncul satu nama.....GALANG..ngapain dia menelponku?
Kupencet tombol jawab dan segera membuka pembicaraan.
" halo assalamualaikum.."
" waalaikumsalam..lagi apa?" kata galang dari seberang sana. Suaranya mesra banget. Jadi rikuh sendiri.. Untung nggak ada kak vino.
" lagi tidur-tiduran aja dikamar..ada apa lang?" jawabku jujur. Upss ..biasanya kalo lagi ngobrol sama galang aku suka nyablak,kenapa sekarang jadi sok manis gini??
" ooh..pasti lagi mikirin aku ya.."
"wew..Gr banget kamu lang...nggak usah kePDan deh ah..mau apa sih cepetan ah..berisik tau ah.."
" berisik tapi dulu kamu suka khn ..." jawaban galang kali ini benar-benar membuatku terdiam. Apa maksudnya?
" kok diem..kalo diem tandanya iya dong.."
" galang..maksud kamu apa sih sebenernya?" to the point aku tanyain galang.
" maksudnya...." jawab galang menggantung. Aku diam menunggu jawaban darinya.
" aku masih sayang sama kamu .."  dan kali ini bener-bener membuatku syok. Kenapa kamu membuka luka masa lalu galang. Disaat dulu aku menunggumu untuk mengatakan itu kembali,tak jua kau katakan. Sekarang sudah ada kak vino kau mengatakan itu lagi sama aku??pantaskah???
" jangan bercanda galang...kamu tau posisi aku sekarang seperti apa?"
" ya aku tau..tapi kenapa dulu kamu nggak pernah memberi respon padaku lagi?padahal aku masih begitu menyayangimu...setahun aku menunggumu edel.."
Whatt???itu harusnya kata-kataku..
" kenapa kamu tidak memikirkan perasaanku dulu galang, kamu cuek..justru kamu yang nggak ada respon sama sekali..sekarang udah terlambat galang..kamu tau sendiri jawabannya khn.." kataku dengan sedikit amarah dan menahan tangis. Ya allah..inikah rahasiamu? Dulu aku kira galang nggak merespon ternyata semua salah. Ternyata aku dan dia salah paham. Mungkin inilah takdir.
" aku takut kamu sudah punya kekasih lagi edel.."
" sekarang kamu tau aku sudah punya tunangan, kenapa kamu begitu tega seperti itu?"
" yahh aku tau edel..tapi aku pengen kamu tau perasaanku sama kamu aja.."
" buat apa galang?? Buat apa?? Sebentar lagi aku akan menikah galang.." kataku akhirnya memutuskan harapan dia. Yaahhh memang sebentar lagi aku akan menikah dengan kak vino. Sudah fix. Harga mati. Tidak bisa diganggu gugat. Sudah menyangkut dua keluarga besar nggak mungkin aku batalin hanya demi seorang galang.
" ya sudah..selamat ya edel..atas pernikahanmu..aku minta maap..haha..aku telat ngomongnya ya.." terdengar suara galang tertawa nge-joke. Tapi aku tau tertawanya karena dia terluka.
" kita harus bisa dewasa aja galang..mungkin aku bukan yang terbaik buatmu dan kamu juga bukan yang terbaik buat aku. Inilah takdir allah, kita nggak bisa menolaknya..allah mungkin punya rencana lain galang."
Tidak ada jawaban. Sepi.
" halo.."
" ya aku masih disini ..."  suaranya parau, apa galang menangis. Tidak mungkin. Tapi hatiku rasanya sakit banget harus berakhir seperti ini.
" udah dulu ya.." kataku mengakhiri pembicaraan. Aku nggak mau lama-lama memberi harapan pada galang.
" oke..assalamualaikum..."
" waalaikumsalam.." dan tut tut tut. Sambungan terputus. Air mataku pelan tapi pasti menetes. Semakin lama semakin deras. Aku nggak bisa menahannya lebih lama lagi. Aku pengen nangis. Kenapa selama aku menunggumu kamu nggak pernah sekalipun menyinggung perasaan kita? Kenapa baru sekarang galang? Disaat pernikahanku sudah diambang pintu. Ada rasa sesal juga karena ternyata aku nggak bisa bersatu dengan galang. Tapi sejenak aku teringat kak vino. Segera kuhapus air mataku. Dan segera menata pikiranku kembali, ya allah mungkin inilah cobaan menjelang hari pernikahanku. Masa laluku datang kembali. Kuatkan iman hamba ya allah. Aku harus kuat. Aku nggak boleh tergoda. Hanya kak vino satu dihatiku. Titik.

* * *

Suasana begitu ramai tatkala orang-orang berurutan mengantri untuk memberi selamat kepada sang pengantin..termasuk....galang.
" selamat ya edel,,,semoga langgeng dan cepat punya momongan.." kata galang sembari mengulurkan tanganya memberi ucapan selamat kepadaku. Ekpresinya biasa tidak seperi ada sesuatu diantara aku dan dia. Tapi genggaman tangannya seolah tidak mau lepas dari tanganku. Begitu erat.. Aku tersenyum bijak. Dan galangpun  langsung melepas genggaman tangannya.
" makasih ya galang..semoga kamu cepet nyusul.."
Galangpun tersenyum , tapi tersenyum lemah. Dan segera bergeser ke arah kak vino untuk memberi selamat juga padanya. Dan akhirnya dia pergi meninggalkan acara resepsi.aku tahu kamu pasti kecewa dan patah hati galang. Tapi aku minta maaf, aku nggak bisa ninggalin kak vino. Dia terlalu baik buat aku. Aku nggak mungkin menyakitinya. Semoga kamu menemukan yang terbaik buat kamu. But mungkin inilah jalannya. Kita tidak ditakdirkan bersatu. Semoga kamu bisa menemukan yang terbaik buat kamu galang dan hidup bahagia. Maafin aku galang aku memilih setia dengan kak vino. Dia yang selama ini menemaniku disaat suka dam dukaku. Kak vino yang sekarang akan menjadi imam dalam kehidupanku. Mulai hari ini, besok dan seterusnya. Itulah pilihanku galang. Sekali lagi, aku hanya bisa bilang satu kata padamuy. maaf.

TAMAT


Nurul Fushia
AKU MEMILIH SETIA - written by Nurul Fushia , published at 00:13, categorized as cerpen . And have 0 komentar
No comment Add a comment

Berkomentar dengan sopan santun, karena komentar anda mencerminkan kepribadian anda.

Cancel Reply
GetID
Copyright ©2013 KREASIKU by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
-->