Suasana
riuh dengan tepuk tangan adik kelas mengiringi lagu yang mereka nyanyikan. Api
unggun masih berkobar. Derit bunyi kayu yang terbakar menambah hangatnya malam
ini. Dingin angin pegunungan tak mereka rasakan, terkalahkan oleh hangatnya api
unggun dan suasana meriah yang sejenak melupakan rasa dinginnya alam
pegunungan. Senang rasanya bisa mengikuti kegiatan outbond lagi setelah lulus
dari bangku sekolah menengah. Kangen banget dengan acara seperti ini. Sebagai
alumnus aku beruntung bisa diundang ke acara seperti ini. Aku terhanyut dalam
lamunanku tatkala aku teringat masa-masa dulu waktu sekolah, bersama
teman-teman di acara seperti ini. Kangen banget rasanya dengan masa-masa itu.
Sebuah tepukan agak keras mendarat di pundakku, membuat lamunanku buyar.
Refleks aku menoleh dari arah tepukan itu.
"
galang....Apaan sih, sakit tau.." ternyata dia galang. Teman satu
angkatanku yang kebetulan diundang juga ke acara outbond ini. Si tersangka
hanya mengulum senyum kemenangan dan beringsut duduk disebelahku.
"
dari tadi senyum-senyum sendiri. Kirain kesurupan, makanya aku tepuk biar kabur
itu setannya..hihihi" jawab galang santai. Aku mengernyitkan alisku, orang
satu ini emang aneh. Suka ngagetin orang. Dan berkata seenak udelnya.
"
heh..pak..kalo ngomong ati-ati, ini di gunung, bukan di kota..nah kalo beneran
kejadian pan bisa berabe..ampun deh.."
"
maka dari itu neng..ini gunung bukan di kota, jadi jangan suka ngelamun nanti
kesurupan..ampun deh" kata galang membalikkan kata-kataku. Huff...aku
hanya menarik nafas panjang. Percuma juga dilayani nggak bakalan menang sama
orang ini. Aku heran ya kenapa aku dulu pernah pacaran sama orang ini. Udah
orangnya aneh, nggak mau ngalah. Yaaahhh..but it's okey itu dulu. Sekarang aku
udah punya kak vino yang sekarang udah jadi tunangan aku. Lagian perasaan
terhadap galang udah aku hapus dari semenjak putus, dan sekarang hanya
menganggap galang nggak lebih dari sekedar teman biasa.
"
whatever..." jawabku singkat. Aku menunggu respon dia . Paling mau balas
dengan kata yang sama "whatever" juga. Upss nggak ada jawaban. Aku
melirik galang. Dan ternyata apa yang dia lakukan???, dia lagi mematung
memandangiku. Aku kaget dan membulatkan bola mataku. Kujenggung jidatnya, hanya
becanda juga sih..sampai dia terjungkal kebelakang. Aku tertawa
terpingkal-pingkal melihat ekspresi mukanya yang kaget setengah mati dan jadi
seperti orang bloon karena malu dilihat adek-adek kelas juga.
"
edel..apaan sih..resek ya pake ngejenggung jidatku segala.." aku dan semua
anak-anak tertawa terpingkal-pingkal melihat galang terjatuh. Dengan perasaan
malu dia lari menuju tendanya. Dan diiringi dengan paduan suara
"huuuuuuuuuuuu..." oleh anak-anak..
***
Suara
cicit burung merdu sekali terdengar. Udara masih terasa sejuk sekali. Udara
bersih khas alam pegunungan. Udara yang masih bebas dari polusi. Pemandangan
alam yang indah. Rasanya nggak ada bosannya memandang alam yang begitu
menakjubkan. Nggak akan bisa ditemui di kota tempat tinggalku. Aku asik
menikmati pemandangan di depan mataku. Karena hari ini hari teakhir kegiatan
outbound di sini. Rasanya pengen lebih lama lagi . Tiba-tiba aku teringat
galang. Dimana ya itu anak, dari semalem abis aku kerjain nggak kelihatan
batang hidungnya. Aku celingukan mencari keberadaan galang. aku memandangi
tendanya. Sepi. Tidak ada aktifitas apapun. Pagi-pagi udah nggak ada, apa masih
tidur?? Rasanya nggak deh. Dia bukan orang seperti itu, abis subuh nggak
bakalan tidur lagi. Upss..kenapa aku jadi sedetail ini menilai dia?. Ahhh bodo
amat , mau dimana dia ,mang gue pikirinn...mending cari sarapan aja di tenda
dapur.
Aku
berjalan menuju tenda dapur. Wah perut udah mulai keroncongan nih padahal baru
jam 5.30. Ahay perut gentong nih. Tenda dapur terlihat sudah ada aktifitas.
Mungkin seksi logisticnya masih membuat teh panas untuk sarapan. Asikkk...minta
ah..
Aku
memasuki tenda , dan mendadak berhenti. Woww..tau siapa yang masak??galang???
OMG Hellowwwwwwww.....dia melihat kedatanganku. Sikapnya cuek-cuek aja. Aku
jadi teringat kejadian semalam. Jadi senyum-senyum sendiri. Dia marah kali ya
sama ku gara-gara semalam?
Aku
berjalan mendekatinya. Pengen tau lagi masak apa sih..maksudnya siapa tau bisa
nebeng makan hehehe,..
"
pagi gal..."
"
gal gel gal gel..namaku galang , bukan gal.." katanya ketus karena aku
panggil gal. Aku tertawa puas .
"
ya kan nama kamu galang..masak nggak mau aku panggil gal sih..."
"
ya udah...mau apa kamu kesini ed..."
"
kok ed sih...mang aku edi apa??"
"
ya kan nama kamu edelwise, panggilannya ed dong.."
Huhhh
kebiasaan ..pasti dibalik deh kata-kataku. Hihhh pengen aku jitak nih orang.
Galang melirik ke arahku dan menyeringai senang. Puas puas lo..kataku dalam
hati. Dia menyodorkan segelas teh hangat dan sepiring nasi goreng. Waduuhh
sogokan yang menggoda nih. Mau aku tolak, nih perut udah nggak bisa diajak
kompromi. Mau diterima gengsi banget dehh...udah dipanggil ed lagi sama dia.
Tapi kalo nggak diterima juga perut udah lapar.huhuhu..terima aja deh hehehe..
"
kesini pasti mau cari makanan khn...nggak mungkin mau masak khn? " kata
galang santai sambil menyendok sarapannya.
"
yee tadinya sih mau masak, yahhh berhubung udah ada kamu, ya udah ngapain masak
lagi..mubazir aja khn.." kataku mengikuti galang yang udah menyantap
sarapannya.
Kita
duduk berdampingan sembari menatap pemandangan dari pintu tenda.
"
hahaha...mana mungkin masak, bisa aja enggak..sok banget mau masak"
Duennngggg...kenapa
dia bisa tau kalo aku nggak bisa masak. Resekkk.....
"
jangan salahhh ya...belum ngerasain masakanku sih.." kataku berdalih
"
coba sana masak...gaya banget, udah deh ngaku aja kalo nggak bisa masak.."
wahhh
mati kutu nih...ya udahlah ngaku aja..
"
iya iyaa galaangggggg...aku emang nggak bisa masak, puasssss???"
Sekali
lagi galang tertawa penuh kemenangan. Ihhh sebel banget sih,. Jangan sampe ya
adik-adik kelas tau semua ini. Bisa hancur reputasiku.
"
nahhh gitu dong..lebih baik akuin aja..nggak usah gengsi.." kata galang
tanpa memandang ke arahku.
"
iya iya iyaaaaa..." kataku ketus sambil cepat cepat menghabiskan
sarapanku. Ntar kalo kelamaan jadi muntah liah muka galang. Eehhh tapi khn ni
nasi goreng buatan dia ya. Enak juga nih rasanya .hehehe
Tiba-tiba
galang mengulurkan tangannya ke arah mulutku dengan sehelai tissue. Aku
bingung, sempat mau menghindar. Ternyata galang mencoba membersihkan sisa nasi
goreng dimulutku. Kami sempat berpandangan sejenak. Pandangan galang berbeda.
Nggak seperti biasanya. Tersadar dari semua itu, aku kikuk banget. Kulirik
galang juga sama. Dia bukan galang yang nyebelin seperti biasanya. Kenapa
galang jadi seperti ini. Dasarrrrr. Prurrutttt.. Sebuah percikan air mendarat
di mukanya. Aku tertawa terbahak-bahak. Galang tampak sibuk mengelap mukanya
yang basah karena serangan cipratan air teh dari aku.
"
wahhhm mentang-mentang aku belum mandi trus kamu ciprati pake air teh
gitu??" kata galang sambil mengusap-usapkan wajahnya pada lengan bajunya.
But wait galang nggak marah.
"
abisnya bang ya..pagi-pagi jangan suka sok ngelamun gitu.."
"
sapa yang ngelamun ..aku cuma.." belum selesai perkataan galang tiba-tiba
ponselku berdering. Kak vino ternyata. Aku memencet tombol jawab. Galang yang
tadinya mau ngomong jadi diam menunggu aku mengangkat telepon.
"
halo assalamualaikum.."
"
waalaikumsalam..nanti jadi pulang jam berapa?"
"
jadi kak..jam 4 nanti kira-kira sampe markas, transitnya disitu.."
"
ya udah nanti aku jemput ya.."
"
iya..kak.."
"
ya udah kalo gitu..assalamualaikum.."
"
waalaikumsalam.."
Tut
tut tut..aku mengkahiri percakapan. Galang masih sibuk dengan sarapannya. Tapi
sarapannya kaya orang kelaperan nggak makan 7 hari. Ngebut banget. Aku
mengerutkan dahiku.
"
waowww.. Kamu laper apa kelaperan sih gal..makan cepet amat
gitu?hadehhh..."
"
gal lagi deh...iya biar cepet selese..." kata galang masih nggak terima
aku panggil gal..aku hanya tersenyum geli. Selesai makan galang langsung
berpamitan denganku. Katanya sih mau mandi. Hmm..tau deh mandi beneran apa
nggak hehehe..okelah. Jadi sendirian deh makannya. Tapi nggak apa-apa, yang
penting aku bisa makan kenyanggggg...
***
Sampai
markas terlihat kak vino sudah standby di depan mobilnya. Kak vino emang
orangnya nggak mau telat. Sebelum aku nyampe di markas dia udah nyampe duluan.
Setelah semua adik-adik kelas bubar, aku menghampiri kak vino. Dia tampak
tersenyum dan berlari membantu mebawakan barang-barang bawaanku dan
memasukkanya di bagasi belakang.
"
udah makan belum? Kalo belum makan dulu yuk.." ajak kak vino.
"
udah kok kak tadi sebelum pulang dari gunung, pengen cepet pulang aja..capek
nih.."
"
o ya udah..yukk" kak vino berjalan menuju mobilnya. Dan segera menstarter
mobilnya. Baru mau masuk mobil, aku teringat hapeku masih di dalam ruangan
markas.
"
kak vin..bentar ya,,hapeku ketinggalan.." kak vino hanya mengangguk. Aku
segera kembali ke ruang markas, belum nyampe pintu gerbang tampak galang disana
dengan wajah santainya.
"
mau nyari hape ya.." katanya santai. Aku kaget. Kok dia tau? Ternyata
hapeku ada di tangannya.
"
kok bisa ada dikamu?" tanyaku bingung
"
nih..makanya punya hape tuh dikantongin,jangan ditinggal sembarangan..."
katanya sambil menyodorkan hapeku.
"
ya udah makasih ya galang...." galang memberikan hapeku akupun
mengambilnya dari tangannya. Tapi kenapa galang jadi memegang tanganku erat.
Seolah dia nggak mau melepas kepergianku. Aku mencoba meronta, takut kalo kak
vino melihat semua ini. Aku bingung dengan sikap galang semenjak dari
perkemahan kemarin. Galang..kita hanya mantan kekasih. Dan kamu tahu aku sudah
memiliki kak vino. Jeritku dalam hati.
"
yoi..hati-hati ya dijalan..yahh coba belum ada yang nganterin pulang..."
kata galang ngambang. Apa maksudnya? Kalo belum ada yang nganterin trus kamu
mau nganterin aku gitu. Wahh wahh no no no jangan GR edel..biasa ajahhh..
Terdengar
klakson mobil dari arah belakangku. Ternyata kak vino sudah memberi isyarat
agar cepat masuk mobil. Aku menoleh ke belakang dan mengangguk tanda memberi
jawaban iya kepada kak vino. Dan pandanganku kembali ke arah galang sejenak.
"
galang ..aku duluan ya.." galang hanya menjawab dengan senyuman. Tanpa
basa-basi lagi aku berlari ke arah mobil kak vino dan segera masuk. Dan melaju
pulang.
Dalam
perjalanan pulang aku berpikir ada apa dengan galang. Bukankah aku dan dia
sudah tidak ada hubungan apa-apa selama 2th ini? Dan semenjak itu aku berusaha
melupakan dia dan move on untuk kak vino. Dan sebelum aku bertemu dengan dia
lagi aku sudah bisa melupakan dia. Tapi kenapa sekarang galang jadi memulai
lagi sih, apa maunya dia??
Tiba-tiba
ponselku bergetar tanda apa pesan masuk.
" kalo udah nyampe rumah..ingat jangan
langsung tidur, jangan lupa sholat magrib dulu,trus makan ya..baru
tidur..oke"
Aku
sampe melotot membaca sms ini. Oh my god. Ternyata yang sms galang. Whatttt???
aku sampe nggak percaya. Aku mengucek_ngucek mataku sekali lagi berharap aku
salah liat.
"
kenapa dek...?" tiba-tiba pertanyaan kak vino bikin aku kaget. Mungkin dia
bingung dengan tingkahku. Jadi kelabakan nih jawabnya. Yah aku tau kak vino
nggak bakalan curiga.
"
nggak..nih,,ada sms aku dapat undian kak..pasti ngibul khn ya.." kataku
akhirnya berbohong. Kak vino hanya meng -o panjang aja. Dan end. Nggak
tanya-tanya lagi. Ya allah kenapa aku jadi berbohong demi galang padahal kak
vino bergitu percaya sama aku. Tapi aku juga nggak mau kak vino cemburu. Aku
diamkan saja sms dari galang. Tidak aku balas. Aku nggak mau main api
dengannya. Karena aku sudah mengambil keputusan terbesar dalam kehidupanku,
yaitu aku mau bertunangan dengan kak vino. Ah lebih baik berpositif thingking
aja kalo galang hanya mengingatkan yang baik aja. Nggak ada maksud lain.
***
"
ayooo udah bangun belum?"
Sebuah
pesan singkat diponselku. Ah lagi-lagi galang. Apa maksudnya dia sih. Tiap hari
nggak pernah yang namanya nggak sms, selalu sms. Seperti orang yang lagi jatuh
cinta. Ya allah..status aku sekarang udah bukan status pacaran lagi seperti ABG
labil, tapi aku dan kak vino udah bertunangan. Kenapa masa laluku kembali lagi
seperti ini. Disaat aku sudah mengetok palu untuk melupakan galang. Sekarang
dia datang kembali mengusik kehidupanku. Nggak ..ini nggak bisa dibiarin terus
menerus. Aku harus segera mengakhiri semua ini. Aku nggak mau galang
mengharapkan aku yang nggak mungkin ninggalin kak vino hanya demi dia. Aku
lebih mengenal kak vino ketimbang galang yang masih labil.
Ahh..hari
ini hari libur kerjaku. Biasanya aku jalan-jalan sama kak vino tapi dia keluar
kota untuk beberapa hari. Rasanya kehilangan banget. Udah terbiasa bareng tiap
hari. Mau ngapain yahh..aku hanya bisa tidur-tiduran di kamar sambil nonton
tivi.bosen juga. Tiba-tiba ponselku berdering.. Muncul satu
nama.....GALANG..ngapain dia menelponku?
Kupencet
tombol jawab dan segera membuka pembicaraan.
"
halo assalamualaikum.."
"
waalaikumsalam..lagi apa?" kata galang dari seberang sana. Suaranya
mesra banget. Jadi rikuh sendiri.. Untung nggak ada kak vino.
"
lagi tidur-tiduran aja dikamar..ada apa lang?" jawabku jujur. Upss
..biasanya kalo lagi ngobrol sama galang aku suka nyablak,kenapa sekarang jadi
sok manis gini??
"
ooh..pasti lagi mikirin aku ya.."
"wew..Gr
banget kamu lang...nggak usah kePDan deh ah..mau apa sih cepetan ah..berisik
tau ah.."
"
berisik tapi dulu kamu suka khn ..." jawaban galang kali ini
benar-benar membuatku terdiam. Apa maksudnya?
"
kok diem..kalo diem tandanya iya dong.."
"
galang..maksud kamu apa sih sebenernya?" to the point aku tanyain galang.
"
maksudnya...." jawab galang menggantung. Aku diam menunggu jawaban
darinya.
"
aku masih sayang sama kamu .." dan kali ini bener-bener membuatku syok.
Kenapa kamu membuka luka masa lalu galang. Disaat dulu aku menunggumu untuk
mengatakan itu kembali,tak jua kau katakan. Sekarang sudah ada kak vino kau
mengatakan itu lagi sama aku??pantaskah???
"
jangan bercanda galang...kamu tau posisi aku sekarang seperti apa?"
"
ya aku tau..tapi kenapa dulu kamu nggak pernah memberi respon padaku
lagi?padahal aku masih begitu menyayangimu...setahun aku menunggumu
edel.."
Whatt???itu
harusnya kata-kataku..
"
kenapa kamu tidak memikirkan perasaanku dulu galang, kamu cuek..justru kamu
yang nggak ada respon sama sekali..sekarang udah terlambat galang..kamu tau
sendiri jawabannya khn.." kataku dengan sedikit amarah dan menahan tangis.
Ya allah..inikah rahasiamu? Dulu aku kira galang nggak merespon ternyata semua
salah. Ternyata aku dan dia salah paham. Mungkin inilah takdir.
"
aku takut kamu sudah punya kekasih lagi edel.."
"
sekarang kamu tau aku sudah punya tunangan, kenapa kamu begitu tega seperti
itu?"
"
yahh aku tau edel..tapi aku pengen kamu tau perasaanku sama kamu aja.."
"
buat apa galang?? Buat apa?? Sebentar lagi aku akan menikah galang.."
kataku akhirnya memutuskan harapan dia. Yaahhh memang sebentar lagi aku akan
menikah dengan kak vino. Sudah fix. Harga mati. Tidak bisa diganggu gugat.
Sudah menyangkut dua keluarga besar nggak mungkin aku batalin hanya demi
seorang galang.
"
ya sudah..selamat ya edel..atas pernikahanmu..aku minta maap..haha..aku telat
ngomongnya ya.." terdengar suara galang tertawa nge-joke. Tapi aku tau
tertawanya karena dia terluka.
"
kita harus bisa dewasa aja galang..mungkin aku bukan yang terbaik buatmu dan
kamu juga bukan yang terbaik buat aku. Inilah takdir allah, kita nggak bisa
menolaknya..allah mungkin punya rencana lain galang."
Tidak
ada jawaban. Sepi.
"
halo.."
"
ya aku masih disini ..." suaranya parau, apa galang menangis. Tidak
mungkin. Tapi hatiku rasanya sakit banget harus berakhir seperti ini.
"
udah dulu ya.." kataku mengakhiri pembicaraan. Aku nggak mau lama-lama
memberi harapan pada galang.
"
oke..assalamualaikum..."
"
waalaikumsalam.." dan tut tut tut. Sambungan terputus. Air mataku pelan
tapi pasti menetes. Semakin lama semakin deras. Aku nggak bisa menahannya lebih
lama lagi. Aku pengen nangis. Kenapa selama aku menunggumu kamu nggak pernah
sekalipun menyinggung perasaan kita? Kenapa baru sekarang galang? Disaat
pernikahanku sudah diambang pintu. Ada rasa sesal juga karena ternyata aku
nggak bisa bersatu dengan galang. Tapi sejenak aku teringat kak vino. Segera
kuhapus air mataku. Dan segera menata pikiranku kembali, ya allah mungkin
inilah cobaan menjelang hari pernikahanku. Masa laluku datang kembali. Kuatkan
iman hamba ya allah. Aku harus kuat. Aku nggak boleh tergoda. Hanya kak vino
satu dihatiku. Titik.
* *
*
Suasana
begitu ramai tatkala orang-orang berurutan mengantri untuk memberi selamat
kepada sang pengantin..termasuk....galang.
"
selamat ya edel,,,semoga langgeng dan cepat punya momongan.." kata galang
sembari mengulurkan tanganya memberi ucapan selamat kepadaku. Ekpresinya biasa
tidak seperi ada sesuatu diantara aku dan dia. Tapi genggaman tangannya seolah
tidak mau lepas dari tanganku. Begitu erat.. Aku tersenyum bijak. Dan
galangpun langsung melepas genggaman
tangannya.
"
makasih ya galang..semoga kamu cepet nyusul.."
Galangpun
tersenyum , tapi tersenyum lemah. Dan segera bergeser ke arah kak vino untuk
memberi selamat juga padanya. Dan akhirnya dia pergi meninggalkan acara
resepsi.aku tahu kamu pasti kecewa dan patah hati galang. Tapi aku minta maaf,
aku nggak bisa ninggalin kak vino. Dia terlalu baik buat aku. Aku nggak mungkin
menyakitinya. Semoga kamu menemukan yang terbaik buat kamu. But mungkin inilah
jalannya. Kita tidak ditakdirkan bersatu. Semoga kamu bisa menemukan yang terbaik
buat kamu galang dan hidup bahagia. Maafin aku galang aku memilih setia dengan
kak vino. Dia yang selama ini menemaniku disaat suka dam dukaku. Kak vino yang
sekarang akan menjadi imam dalam kehidupanku. Mulai hari ini, besok dan
seterusnya. Itulah pilihanku galang. Sekali lagi, aku hanya bisa bilang satu
kata padamuy. maaf.
TAMAT
Berkomentar dengan sopan santun, karena komentar anda mencerminkan kepribadian anda.