"Aduhhh...liat
wajahmu ..belepotannn...." seorang anak laki-laki berkata kepada seorang
gadis cilik yang mulutnya belepotan makanan yang barusan dimakannya. Anak
laki-laki berumur 6 tahun itu mengomentari gadis cilik yang usianya lebih muda
1 tahun dari dirinya.Gadis cilik itu memonyongkan bibir bawahnya berharap dapat
terlihat oleh matanya. Namun sia-sia, dia kebingungan mencari tissue makan. Tak
didapatinya. Anak laki-laki yang bernama zip itu tertawa geli melihat nez
belepotan, ya..gadis cilik itu bernama neza kalonika. Dia biasa dipanggil nez.
Zip mengeluarkan sehelai tissue dari dalam sakunya dan mengusapkannya di mulut
nez. Nez diam mematung menunggu selesai dilap zip. Selesai dilap nez
menyeringai.
"
makasih ya zip.." kata nez dengan suara mungilnya dengan wajah polosnya.
'
kamu itu kebiasaan ya nez..kalo makan, pasti belepotan, untung masih ada aku
yang selalu bawa tissue buat kamu.."
"
udah akui aja nez..hahahah..khn emang kebiasaan kamu begitu, makanya jangan
lupa ya tiap hari bawa tissue.."
Ledek
zip. Neza tersipu . Diapun beranjak dari tempatnya duduknya.
" enggak..aku bisa makan nggak pake
belepotan kok...weeekkkk" katanya sambil menjulurkan lidahnya dan berlari meninggalkan
zip. Zip hanya tertawa terpingkal-pingkal meliat tingkah laku nez.
11 tahun sudah persahabatan zip dan nez berlangsung. Kini mereka telah duduk dibangku sma. Masa beranjak dewasa. Nez menjelma jadi gadis yang cantik..namun kebiasaan nez masih terbawa hingga dia kini duduk dibangku sma. Belepotan ketika makan meski tidak sebanyak waktu kecil. Dan zip yang selalu menitipkan tissue kepada teman sekelasnya indra yang juga sobat zip. Indra satu kelas dengan nez.
"
nez...nih dari zip..." kata indra sembari menyodorkan sebungkus kecil
tissue. Nez merah padam . Segera diambilnya tisue ditangan indra dengan gerak
cepat. Rara teman sebangkunya yang juga kekasih zip meliriknya.
Nez
merasa nggak enak banget dengan rara.
"
maaf ya ra..zip emang orangnya kaya gitu. Masih menganggap aku anak kecil ,
bikin malu aja..heheheh.." jawab nez nyengir, jaga kata-kata takut kalau
rara cemburu.
"
nggak papa kok nez..zip khn sahabat kamu dari kecil" jawab rara singkat.
Nez tersenyum getir. Dalam hatinya dia berkata "
ziiiiiiiiiiiiippppppppppppp....apa-apaan sih kamuuuuuuuuuuu..." tak lama
guru pengajar datang dan segera murid-murid sibuk mengeluarkan buku yang akan
dipelajari.
Kebiasaan
zip yang tiap hari menitipkan tisue, nggak ada bosan-bosannya. Dan lama kelamaan
juga membuat rara protes terhadap zip.
"
maksud kamu apa???tiap hari nitipin tisue buat nez? Kamu tau nggak sih perasaan
aku??" protes rara dengan amarah yang berapi-api. Zip cuma tersenyum
santai. Zip sudah biasa menghadapi sikap rara yang pencemburu.
"
ya nggak ada maksud apa-apa..cuma kebiasaan aja dari kecil kok..dia khn teman
kecil aku.." jelas zip. Rara belum puas dengan jawaban zip. Amarah di
hatinya masih bergejolak..
"
halahh..memangnya dia bayi apa..mesti dibawain tissue tiap hari..toh dia udah
gede itu..nggak bisa apa beli sendiri??? Alasan kamu ajah...heh katanya temen
dari kecil ..lama-lama kamu malah cinta sama dia.." kata rara masih dengan
wajah merah padam,,
"
jangan gitu dong,,,dia khn kaya adek aku sendiri ra'...." kata zip sambil
memegang tangan rara, berharap emosi rara berkurang.
"
adek adek,,,adek ketemu gede,,..iya kali..."
"
ya khn emang ortu kira temenan,..trus kita sering main kerumahnya nez..dari aku
kecil..jadi kita akrab, kaya kakak adek..aku khn anak tunggal..nez juga ..jadi kita
tuh kaya butuh sodara..gitu aja.."
"
tapi kebiasaan kamu ituhhhh...aku nggak suka zip..ngapain sih harus kaya
gitu??? Bikin hati panas ajah..."
"
hmmm...kalo gitu khn tandanya kamu cinta mati sama aku khn..." goda zip.
Tapi rara masih gengsi karena rasanya belum puas sebelum dia ngomel panjang
lebar.
"
ihhhhh...GR banget c..."
"
ya ..padahal khn aku cuma nitipin tissue aja..marahnya minta ampun gitu
c..."
"
ya jelas aku cemburu dong zip..kamu kaya perhatian banget sama nez...cewek mana
sih yang nggak cemburu kalo cowoknya perhatian sama cewek laen..." kata
rara bersungut-sungut..
"
pan tadi di jelasin kalo nez itu kaya adek aku...kok cemburu sih.."
"
ah capek ah ngomong sama kamu...males, pulang ajah..."
Kata rara sembari ngacir ninggalin zip
sendirian. Zip tidak mengejar rara,..dibiarkannya ceweknya berlalu dari
hadapannya. Semakin dikejar amarahnya semakin menjadi-jadi.
Nez
berjalan sendirian melewati lobbi yang sepi. Tak terlihat zip. Nez langsung
berjalan menuju ruang kelasnya. Di dalam sudah ada rara yang sudah lebih dulu
hadir. Dengan novel ditangannya. Dia asik membaca.
" pagi ra....." sapa nez . Namun
rara cuma diam membisu. Tak digubrisnya sapaan nez. Pandangannya masih tertuju
pada novel ditangannya. nez yang semula senyum begitu menyapa rara, senyumnya
tiba-tiba memudar dalam sekejap. Dia berpikir pasti ada yang tidak beres.
Apakah soal zip? Pikir nez. Nez menarik nafasnya dalam sambil melirik rara yang
tak sedikitpun menghiraukan kedatangannya. Nez pun membiarkan rara seperti
itu..biasanya kalo sedang marah, rara nggak suka diajak ngobrol, tunggu
amarahnya mereda barulah bisa diajak ngobol lagi.
Bel
berbunyi tiga kali tanda waktu istirahat. Semua murid berlomba keluar kelas.
Rara sibuk memberesi buku-bukunya.
"
hmm..ra'...ke kantin yuk..." ajak nez berharap rara sudah berubah. Namun
rara tetap diam. Dia tidak menghiraukan kata-katanya. Setelah merapikan
bukunya, rara berlalu tanpa basa-basi kepada nez. Nez semakin bingung. Nez
kemudian mengambil handphonenya di dalam tasnya. Dan memencet keypad hapenya.
Dia mengirim pesan singkat kepada zip.
"zip..rara
kenapa sih..kok sikapnya aneh sm aku?"
tak
lama hapenya berbunyi. Terlihat 1 pesan belum dibaca. Cepat-cepat dibukanya sms
dari zip
"nggak
tau..mang aneh gimana?"
Nez
mengetik balasan ke zip
"nanti
siang...tunggu aku digerbang, aku mau ngomong..."
"oke...siappp.."
Tettttttttttttttttttt..bel
panjang berbunyi. Tanda pelajaran usai. Semua anak bergegas meninggalkan kelas.
Termasuk rara yang sepertinya tidak ingin lama-lama dikelas. Iapun berlalu
tanpa kata-kata dengan gadis yang duduk disebelahnya. Nez cuma menghela nafas
dalam melihat tingkah teman sebangkunya yang sedang marah itu. Ia teringat zip.
Ia lupa dengan janji ketemuannya. Diapun segera berlari menuju gerbang sekolah.
Dari
arah kejauhan terlihat zip bolak balik di depan gerbang. Mungkin terlalu lama
menunggu nez. Nez segera berlari mendekati zip. Wajah zip tampak kecewa dengan
keterlambatan nez.
"
udah lama ya zip?" tanya nez begitu sampai didepan gerbang.
"
yaiyalahh..ngapain aja c tadi? " jawab zip bersungut-sungut..nez cuek aja
melihat zip bersungut2
"
zip..udah deh kamu nggak usah ngasih aku tissue terus-terusan deh ah...tau
nggak sih, rara semakin marah sama aku..." jelas nez. Namun zip cuma
santai mendapati laporan dari nez. Nez semakin gemas melihat zip cuma
santai-santai aja.
"
zipppppppppppp..................." teriak nez persis didekat telinga zip.
Spontan zip menutup telinganya dengan expresi nyengir kuda.
"
apa sih nez..ah ..aku udah denger kamu ngomong kok..."
"
denger apaan., orang dari tadi diem aja...rara marah sama aku zip, kalian pasti
lagi bernatem gara-gara aku deh.."
"ih
GR banget c.."
"
tapi bener khn, aku tau pasti gara-gara tissue yang tiap hari kamu titipin sama
indra, kaya anak kecil aja ah..pake gituan segala...udah tau pacarnya sebangku
sm aku..."
"
loh..dia nya aja yg cemburuan, orang udah aku jelasin kok.."
"
dannnnnn...dampaknya ke aku zippppp...."
"
udah cuekin aja, ntr juga dia baikan lagi..."
"
ihhhh..........."
Nez
semakin gemas. Dicubitnya zip. Zip langsung berkilah. Tapi nez pantang
menyerah. Diubernya zip. Zip berlari menghindari nez..nez mengejar zip. Dan
terjadilah saling kejar-kejaran. sifat jail zip mulai muncul. Disaat nez
berlari mengejar dia, mendadak zip berhenti sehingga membuat nez tanpa bisa
dihindari menabrak zip. Saking kencengnya nez menabrak zip, zip terjatuh
diikuti nez yang menindih zip diatasnya. Sekejap mereka saling bertatapan. Ada
rasa dag-dig dug dengan jantung nez. Darahnya bak mengalir deras. Tersadar dari
lamunan nez segera beranjak dari posisi dia menindih zip. Wajahnya tersipu
malu. Begitupun dengan zip. Mereka kemudian duduk berdampingan saling diam kaya
orang gila duduk dijalanan. Jantung nez tak henti-hentinya berdebar, begitupun
dengan zip. Sehinggga satu katapun tak bisa keluar dari mulut mereka berdua.
Nez bingung kenapa rasanya seperti ini, nggak biasanya. Batin nez. Begitupun
zip, selama ini dia nggak pernah merasakan perasaan se aneh ini, bahkan dengan
kekasihnya rara.
Tak
mau larut dalam diam , akhirnya nez yang memulai pembicaraan.
"
eh zip...udah ah..aku mau pulang ..." kata nez sembari bangkit dari
tempatnya duduk sambil menepis-nepis roknya yang kotor bekas dia duduk tadi.
Diikuti zip, refleks zip meraih tangan nez untuk membantunya bangun, pegangan
tangan itu tanpa disadari masih saja berpautan, hingga mereka tersadar dan
saling melepaskan tangan mereka. Rasa gugup kembali muncul.
"
sori-sori ..tadi nggak sengaja.." kata zip meminta maaf atas kejadian
tadi. Tapi upss..zip merasa aneh, kenapa dia meminta maaf? Padahal selama ini
hal semacam itu wajar bagi mereka yang udah berteman dari kecil.
Kembali
nez yang mencairkan suasana .
"
ya udah ..yuk ah..udah laperrr..." kata nez berusaha bersikap seperti
biasa dia dengan zip. Padahal dihatinya masih ada rasa berdesir yang berhasil
dia sembunyikan.
"
huuu...dasar tukang makan yang suka belepotann...nggak bisa nahan
lapar...yukkkk tancappp..." kata zip sambil mengacak-ngacak rambut nez.
nez sebel banget kalau rambutnya sudah diacak-acak,ditepisnya tangan zip. Tapi
zip malah semakin menggoda. Nezpun berlari menjauh dari zip..zip
mengejarnya..sambil tertawa riang yang tidak memperdulikan teriknya sinar
matahari.
Jam
baru menunjukkan pukul 06.30, tapi tumben kelas nez udah ramai dipenuhi
anak-anak. Tampak mereka berkerumun di salah satu meja. Seperti sedang berebut
melihat sesuatu. Nez mendekati mereka, penasaran juga dengan apa yang sedang
terjadi.
Ketika
mereka tahu nez datang, satu persatu mulai menatap nez dengan pandangan sinis.
Ketika nez mencapai meja tempat mereka berkerumun, ternyata beberapa lembar
foto berserakan diatas meja. Dan alangkah terkejutnya ternyata foto-foto itu
adalah foto dirinya dan zip kemarin ketika mereka pulang bareng. Dan pose -pose
tergambar ketika zip sedang mengacak-ngacak rambut , ketika jatuh dan
sebagainya. Terkesan seperti dua sejoli yang sedang memadu kasih. Nez kaget
luar biasa, dilihatnya foto-foto itu dengan rasa tidak percaya. Siapa yang tega
mempermalukan dirinya? Tiba-tiba suara dibelakang nez membuatnya spontan
membalikkan badan.
"
tega ya kamu nez..ternyata kamu tipe orang yang suka menusuk teman dari
belakang ya...ihh amit-amit deh.." celetuk salah seorang teman nez,
"
iya nih..huuuuu...dasarrr..." timpal salah satu temannya lagi.
Kemudian
mereka serentak meninggalkan nez sendirian di kelas yang masih tidak percaya
apa maksud semua ini.
Tak
lama rara masuk kelas. Dia tersenyum senang melihat nez dikucilkan oleh
teman-temannya.
"
haha...makanya ya jadi cewek tuh nggak usah kegatelan ya sama cowok orang, udah
tau itu cowo aku masih aja cari-cari kesempatan berduaan. " kata rara
sinis.
"
jadi semua ini...kamu yang melakukan ra??' tanya nez masih dengan kekagetannya.
"
iya...aku mau ngasih pelajran buat kamu, biar kamu nggak deketin cowok aku
lagi..."
"
tapi ra...kamu salah paham, kemarin aku pulang bareng sama zip itu, biar dia
jelasin ke ke kamu kalo aku sama dia tuh nggak ada apa-apa..."
"
halahh..ngeles, trus biar aku percaya sama zip, trus ngebiarin kamu jalan
berduaan terus sama dia..hebat banget rencana kamu..dasar munafik"
"
kenapa c ra..kamu nggak bisa percaya sama aku..kamu khn tau aku gimana sama
zip" nez masih berusaha menjelaskan. Tapi rara sudah terbakar api cemburu.
Dan red devilnya udah terlanjur masuk didalam hatinya.
"
heh...ngapain aku harus percaya sama cewek gatel kaya kamu...mulai hari ini
persahabatn kita putus. "
Kata
rara mengakhiri kata-katanya. Tanpa memberi kesempatan nez menjelaskan lebih
lanjut, rara berlalu meninggalkan nez sendirian dikelas.
Bulir-bulir
dimatanya menetes membasahi pipinya yang merona, dan semakin deras. Kenapa jadi
seperti ini. Pikir nez .Kini semua teman-temannya menggapnya telah merebut
pacar orang, mereka dengan mudahnya terhasut omongan yang belum tentu benar.
Nez terpukul dengan kejadian ini.
Tiap hari ia seperti pembawa penyakit yang menjijikan yang
harus dijauhi. Semua teman-temannya mendiamkannya. Tidak ada yang mau
mengajaknya bicara. Sungguh membuat nez benar-benar terpukul dan menjadi beban
di pikirannya. Dan kejadian itu membuat kesehatannya drop. Dan akhirnya dia
jatuh sakit.
***
Bel
pintu berbunyi, si mbak buru-buru membukakan pintu. Kemudian tersenyum lebar
mendapati siapa tamu yang datang.
"
eh si mas ngganteng, pasti mau cari non neza ya..."
Zip
tersenyum sama si mbak yang hobi banget manggil dia si mas ngganteng.
"
iya mbak..gimana udah sembuh belum neznya..." tanya zip sambil berjalan
masuk.diikuti si mbak.
"
yo pasti sembuh dong mas..khn udah ditengokin sama si mas ngganteng ini.."
kata si mbak dengan logat jawanya.
"
ah si mbak...bisa aja.." jawab zip pura-pura tersipu
"
ke kamarnya aja den..non nez masih lemes kata ibu.." kata si mbak
mempersilakan zip ke kamarnya, menunjuk kamar nez dengan jempol tangannya khas
orang jawa.
Zip
menuju kamar nez..tampak nez terbaring lemah , duduk disebelahnya mama nez.
"
siang tante..neznya lagi tidur ya..." sapa zip kepada mamanya nez
"
eh zip, kapan datang?udah lama?kok si mbak nggak ngasih tau..yuk
duduk-duduk" jawab mama nez kaget sekaligus seneng dengan kedatangan zip.
"
baru aja kok tante...tadi disuruh si mbak ke sini langsung..."
'
owh...bentar ya aku bangunin nez.."
"
jangan tante , nggak usah..biar nez istirahat..."
"
ah nggak papa..nez pasti seneng ditengokin sama kamu"
Kemudian
mama nez membangunkan nez dengan pelan. Perlahan nez membuka matanya. Dan
terkejut melihat zip sudah ada disampingnya. Refleks nez bangun dan bersandar
di kepala tempat tidur. Mama nez terkejut, dari kemarin katanya kepalanya berat
dan nggak bisa duduk. Tapi begitu zip datang seolah rasa sakit itu hilang.
"
masyaallah nez.. Kamu udah bisa bangun nak...pasti kamu seneng khn ditengokin
sama nak zip" muka nez merah padam mendengar ucapan mamanya.
maka
supaya nez berngsur pulih dibiarkannya mereka berdua ngobrol. Mungkin dengan
kedatangan zip bisa memberi semangat terhadap nez.
"
ya sudah kalian ngobrol ya.. Tante bikin minum dulu''
"
nggak usah repot-repot tante, kaya siapa aja..."
"
ah nggak kok, udah kalian ngobrol aja..."
Sepeninggal
mama nez dari kamar nez, pandangan zip menuju nez. Nez tampak kikuk dibuatnya.
"
kapan datang zip.." kat nez menyembunyikan rasa kikuknya.
"
lah itu khn tadi pertanyaan tante zara..yang lain deh nanyanya..." goda
zip. Nez tersenyum malu.
"
oh iya..ya...nanya apa ya..."
"
aku aja deh yg nanya...gimana, kamu udah sehat belum?" tanya zip akhirnya
"
lho aku baik-baik aja kok..sapa juga yang sakit.." jawab nez ngeles
"
kamu itu..anak kecil juga tahu kalo liat kamu kaya gitu tandanya sakit...pasti
belum makan khn?sini aku suapin" kata zip yang melihat semangkuk bubur
masih utuh di meja.
"
udah kok tadi dikit..."
"
ah boong.. gimana mau sembuh kalo nggak makan?" kata zip sembari meraih
semangkuk bubur yang tergeletak di meja. Disendoknya satu sendok bubur ke mulut
nez.
Sebenrnya
nez nggak selera makan, tapi demi zip dipaksakannya meneriman suapan dari zip.
"
nez maaf ya..gara-gara aku, kamu jadi jatuh sakit.." kata zip sambil tetap
menyuapi nez.
"
nggak kok aku sakit bukan gara-gara kamu lagi..." kata nez mencoba
menutupi apa penyebab penyakitnya itu.
"
udahlah nggak usah ditutupi,aku udah tau semuanya ...dan kamu jangan kuatir,
semua sudah aku beresi. Aku udah klarifikasi kepada mereka semua.."
"hahaha..kaya
artis aja pake acara klarifikasi,trus rara??.."
"
ya udah rara juga minta maaf sama aku..katanya nggak akan mengulanginya
lagi..."
Entah
kenapa tiba-tiba dadanya terasa sesak mendengar nama rara disebutkan oleh zip.
Aku cemburu?? Batin nez.. Tapi segera ditepisnya rasa itu, dengan berpikir
"ya zip cuma sahabat aku."
"
udah ah zip makannya...mual nih.." kata nez sambil mendorong mangkok bubur
yang dipegang zip. Seakan isi mangkok itu sesuatu yang menjijikan yang harus
disingkirkan.
"lho
kok udah, pdhal baru 2 sendok aja."
"
udah kenyang tau ah..." jawab nez asal. Zip meletakkan mangkuk bubur di
meja dan merogoh saku kemejanya mengeluarkan sesuatu. Ternyata tissue. Zip
mengambil sehelai dan kemudian tangannya bergerak ke arah bibir nez. Nez
mengerutkan alisnya bingung. Zip mengusap lembut sudut bibir nez dengan lembut.
Nez hanya diam. Sambil dadanya berdegup kencang.
"
kamu ini, masih saja belepotan, padahal udah disuapin lho..heran aku, emang
takdir kamu kali ya emang sukanya belepotan...hadehh.." omel zip sambil
tangannya lincah mengusap sudut bibir nez. Tanpa sadar mata mereka saling
berpandangan. Sejenak mereka tersadar, dan keduanya tersipu malu. Nez sungguh
merasa detak jantungnya berdetak kencang. Saking kencangnya , nez takut
kalau-kalau zip bisa sampai mendengarnya. Tak beda jauh dengan zip. Ia pun
merasakan getaran yang sama. Darahnya seakan mengalir deras. Ia bingung dengan
apa yang telah dirasakannya saat ini.
Ternyata
dari luar kamar , 2 orang perempuan telah memperhatikan 2 insan yang sedang
galau itu. Tak lain si mbak dan mama zara. Mereka berdua cekikikan melihat
pemandangan yag sedang ditontonnya diam-diam. Namun persembunyian mereka
tiba-tiba diketahui oleh nez dan zip gara-gara si mbak yang tidak bisa menahan
rasa senangnya.
"
jiehhhhhhh...duuuhhh..romantis buanget siiii..." celetuk si mbak tanpa
sadar dengan suara lantang sehingga membuat nez dan zip bersamaan menoleh ke
arah datangnya suara.
Si
mbak langsung mendapat serangan dari mama zara berupa sikutan maut ke perutnya.
Sontak si mbak nyengir antara sakit dan malu. Dengan gerak cepat meraka berdua
langsung lari ngacir dari kamar nez takut nez marah.
Melihat
tingkah laku mama zara dan si mbak, nez dan zip tertawa bersamaan. Rasanya
semua penyakit yang masih bersemayam di tubuh nez seolah hilang begitu zip
datang. Kedatangan zip bagaikan obat buatnya. Namun rasa itu terasa aneh di
hatinya, benarkah dia jatuh cinta dengan lelaki yang ada di depannya saat ini?.
Semenjak
kejadian di sekolah nez, yang dituduh merebut zip dari rara, nez akhirnya
memutuskan untuk pindah sekolah. Dia tidak mau merusak hubungan rara dan zip.
Dan dia juga tida mau mengkhianati persahabatannya dengan rara. Nez juga nggak
mau rara salah paham terus-menerus kepadanya. Maka pindah sekolah adalah
keputusan yang terbaik, meski awalnya orang tua nez kurang menyetujui keputusan
nez. Nez berlasan akan pindah sekolah karena kangen dengan neneknya di
pedesaan, nez juga pengen bisa selalu dekat dengan neneknya dan lebih tenang.
Dia tidak berani mengatakan alasan yang sebenarnya. Dan akhirnya mereka
menyetujui juga demi kebahagiaan anak semata wayangnya. Dengan tanpa diketahui
zip tentunya.
Tak
terasa waktu berjalan begitu cepat. 3 bulan sudah nez menjalani hari-harinya
disekolahnya yang baru. Teman-temannya belum begitu banyak yang akrab
dengannya. Hanya lilis teman sebangkunya yang begitu baik dengan dia.
Sebenarnya semua anak baik padanya cuma mereka belum akrab dengan nez aja.
Seperti
siang ini, semua anak berhamburan begitu mendengar bel panjang berbunyi. Tanda
waktu belajar selesai. Lain halnya dengan nez, seperti tidak bersemangat
mendengar bel yang ditunggu-tunggu tiap hari. Sedang teman sebangkunya sudah
siap cabut dari kelas.
"
nez, udah siap pulang?" tanya lilis teman sebangku nez. Nez tersenyum
mendengar ajakan teman sebangkunya itu yang begitu baik dan polos kepadanya.
"
kamu duluan aja deh lis..nanti aku nyusul.." jawabnya dengan senyuman
manis nez.
"
o ya udah deh , aku pulang duluan ya ..." pamit lilis disertai dengan
lambaian tangannya yang riang. Nez membalas lambain tangan lilis.
Sepeninggal
lilis, hanya nez saja yang masih di dalam kelas. Entah kenapa hari ini seharian
dia teringat dengan zip. Sedang apa ya zip ya..disana? Nez membatin. Namun ia
sadar kenapa tiba-tiba dia memikirkan zip. Segera ditepisnya bayangan zip dari
pikirannya. Dan beranjak dari tempat duduknya. Tapi dia heran kenapa
bayangannya seolah tidak mau pergi dari pikirannya. Apakah aku kangen zip?batin
nez lagi. Namun siang ini bayangan zip benar-benar membuatnya malas melakukan
apapun. Nez melangkah menuju gerbang dengan langkah malas-malasan. Namun
niatnya pulang diurungkannya. Langkahnya menuju ke arah taman sekolah. Nez
ingin menenangkan pikirannya yang seharian diganggu oleh bayangan zip.
Taman
sekolah tempat nez sekolah begitu asri. Ada kolam disana yang lebih mirip
seperti danau kecil dan tempat duduk di pinggir-pinggirnya. Nez memilih salah
satu tempat duduk.
"
kenapa yang dengan aku seharian ini..? Kenapa bayanganmu selalu ada. Apakah aku
kangen kamu zip? " katanya pada dirinya sendiri. Ketika menyebut nama zip
dadanya serasa sesak. Hatinya sedih mengingat kebersamaanya selama ini. Dari
mereka kecil hinggan dewasa. Bulir-bulir di matanya setitik demi setitik jatuh
membasahi pipinya yang merona. Semakin lama semakin deras. Tak kuasa menahan
tangisnya nez menutup mukanya dengan kedua tangannya. Dia terisak. Nez tak bisa
lagi membendung tangisnya.
"
aku kangen kamu zip, apa aku salah jika aku kangen kamu..??" katanya
disela isak tangisnya.
"
nggak kok ...kamu nggak salahh...."
Tiba-tiba
suara dibelakangnya menghentikan tangisnya dan menoleh kearah datangnya suara
itu. Betapa kagetnya nez ternyata yang datang benar-benar zip. Dia mencubit
lengannya sendiri untuk memastikan apakah ini kenyataan zip benar-benar datang
atau cuma khayalan dia aja. Melihat tingkah laku nez , zip tertawa.
"
dasarrr..ngapain kamu cubit -cubit itu lengan kamu, dipikirnya kamu mimpi
apa??? "
Kata
zip sembari mengacak-ngacak rambut nez. Nez malu dan segera menghapus air
matanya cepat-cepat. Zip kembali tertawa sambil memberi kode kepada nez agar
jangan dihapus air matanya. Nez bingung. Sebenarnya dia malu dengan tingkahnya.
Kenapa dia harus menangis dan sekarang zip melihatnya. Namun untuk menutupi
rasa malunya nez cuma diam mengikuti apa maunya zip. Zip merogoh sakunya. Dia
mengambil sesuatu di dalamnya. Ternyata sehelai tissue. Tangannya bergerak
mengusap sisa-sisa air mata nez. Nez kaget bukan main. namun zip dengan
santainya mengusap air mata nez tanpa memperdulikan nez yang kaget dengan
tingkah lakunya. Nez tidak berani memandang wajah zip. Jantungnya berdegup
kencang.
"
disamping kamu suka belepotan kalau makan, kamu tuh ternyata cengeng juga
ya..makanya aku bener khn selama ini, suka suruh kamu selalu bawa tissue.. Nah
gini ini nih gunanya tissue nez yang cantik dan cengeeenggg..." kata zip
sembari mencubit pipi nez. Nggak tahu kenapa nez begitu malu sekali dengan
candaan zip. Dikibaskannya tangan zip.
"
jadi kamu kesini cuma buat ngata-ngatain aku gitu?" kata nez sambil
beranjak meninggalkan zip. Namu itupun dalam hati nez hanya pura-pura aja.
Benar saja zip belum ingin nez pergi. Dicekalnya tangan nez yang kini
benar-benar membuat jantung nez berdebar-debar. Nez refleks berhenti dengan tidak
percaya zip memegang tangannya. Entah kenapa dia tak ingin zip melepas
genggaman tanganya. Begitu hangat seakan dia merasa terlindungi.
"
tadi katanya kangen banget sama aku sampai nangis-nangis segala,...kok sekarang
mau pergi gitu aja sih..." goda zip. Kali ini nez benar-benar malu. Namun
juga merasa bersalah juga kenapa harus ngomong seperti itu. Dia sadar zip
hanyalah sahabatnya , nggak lebih dari itu. Dan mungkin rasa cinta di hatinya
itu salah besar. Karena bukan hanya dia mengkhianati rara, namun juga menodai
persahabatannya denga zip selama ini. Tiba-tiba bulir matanya kembali menetes.
Zip yang tadinya nyengir kuda mendadak berubah eskpresi tegang. Zip bingung
kenapa tiba-tiba nez menangis. Pelan-pelan nez melepaskan genggaman tangan zip.
"
maafin aku zip, nggak seharusnya aku ngomong seperti itu tadi. Sungguh
perbuatan bodoh..maafin aku juga , karena udah menodai persahabatan
kita.."
Zip
hanya terdiam mendengar perkataan nez. Zip menunggu apalagi yang ingin
dibicarakan nez.
"
kamu boleh benci sama aku, begitupun dengan rara. Dia berhak banget benci sama
aku. Tapi aku juga nggak tau , kenapa dengan aku.." kata nez setengah
terisak,menyesali perkataannya.
Zip
menarik tubuh nez dan mendekapnya erat. Nez semakin kaget. Jantungnya bagaikan
mau copot. Namun dia hanya diam saja dalam pelukan zip.
"
maaf juga aku juga telah menodai persahabatan kita. Maaf aku telah lancang
menaruh hati kepadamu"
Nez
kaget mendengar jawaban dari zip. Spontan nez melepaskan pelukan zip
"
maksud kamu?" tanya nez memastikan.
"
ya..aku mencintai kamu nez...bolehkah aku bahagia denganmu lebih dari sekedar
sahabat??"
Nez
seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Sampai-sampai dia
tidak bisa berkata apa-apa.
"
ya ..aku juga nggak tau kenapa ada rasa lain dalam hati aku, aku merasa nyaman
jika di dekat kamu.." imbuh zip.
Nez
terharu mendengar ucapan zip, dia senang banget mendengar perkataan zip. Namun
dia juga sedih, sejenak dia teringat rara. Bagaimana dengan rara? Tuduhan rara
terhadapnya akan menjadi kenyataan bahwa dia perebut kekasih orang.
"
tapi zip ,,aku nggak bisa" kata nez berat banget. Zip terkejut mendengar
jawaban nez.
"
tapi kenapa nez? Bukankah kamu mencintai aku juga? Jangan bohongi hatimu
nez.."
"
gimana dengan rara? Apa kamu ingat dengan kekasihmu itu?kalo aku menerimamu,
bukankah akan membenarkan tuduhan rara terhadapku dulu?bahwa aku perebut
kekesih orang?"
Jawab
nez sambil terisak. Tapi senyum zip semakin mengembang. Nez bingung.
"
o jadi itu permasalahannya kamu galau menerimaku..., tenang aja, aku udah putus
lama kok sama rara..."
"
hah? Kenapa? Gara-gara akukah?"
"ih
GR banget c..narsis abis.....selain suka belepotan, cengeng , juga narsis abis
ya ternyata.." goda zip. Nez jadi malu dibuatnya. Di pukulnya zip dengan
manja. Zip hanya tertawa lebar.
"
lha trus kenapa coba, dia khn dulu yang sering cemburuan sama aku.."
"
dia ternyata selingkuh dibelakang aku,, jadi aku putusin aja..."
"
oo..." nez kehabisan kata-kata. Dia tersipu-sipu seakan lupa barusan ia
menangis. Zip yang memperhatikan jadi keluar sifat jailnya
"
yehhh orangnya senyum-senyum sendiri, seneng ya denger aku putus sama
rara?"
"
nggak kok ....khn aku turut prihatin " jawab nez mengelak, cari-cari
alasan.
"
lah bilang aja seneng..jadi mau atau tidak ini jadian sama aku..."kata zip
sambil menyenggol-mnyenggol nez.
Nez
tersenyum malu sambil memejamkan matanya diiringi anggukan tanda dia mau
menerima zip.
Bagaikan
mendapatkan durian runtuh zip melompat berhigh five ria dan berteriak seperti
orang gila/
"
yeeeeeehhhh,,,..akuuuuu diterimaaaaaaaaa.....yihaaaaaaaaa" seru zip,
Nez
tertawa riang melihat tingkah seperti anak kecil. Kemudian nez berhenti
tertawa.
"
kenapa sayang kok tiba-tiba diem?" tanya zip bingung melihat nez .
"
btw kok kamu tau aku sekolah disini?"
"
o itu..khn tanya mama zara dong.." ma , boleh aku ketemu nez.."
gitu...trus dikasih alamat deh..."
"
mama? Sejak kapan kamu panggil mamaq dengan sebutan mama? Sok deket ah"
"sejak
waktu itu dong..khn aku mau jadi mantunya...hehe" jawab zip menyeringai.
Nez tersipu.
"ihhhhhhhh......sukanya
menggodaaaa..." teriak nez sambil mencubit perut zip, tapi zip berkilah.
Dia berlari menjauh dari nez. Nezpun mengejar zip. Dan ujungnya mereka seperti
anak kecil yang bermain kejar-kejaran. Layaknya mereka 11 tahun yang lalu.
Berawal dari sehelai tissue dan berakhir dengan indah dengan sehelai tissue
juga.
Tamat
Berkomentar dengan sopan santun, karena komentar anda mencerminkan kepribadian anda.